Meskipun memimpin sebuah gereja dengan jemaat lokal 30.000 orang, tetapi Bishop T.D Jakes mengaku bahwa dirinya tidak suka dengan beberapa “perangkap” di dalam pelayanan gereja raksasa pada umumnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Huffington Post, pendeta kelahiran West-Virginia, Amerika Serikat itu menyatakan bahwa popularitas adalah bagian dari pelayanan yang ia benci.
"Saya benar-benar benci karena dari dalam ke luar, saya melihat diri saya adalah orang yang cukup normal, dan tekanan untuk hidup sesuai dengan semua harapan Anda - itu membuat saya frustasi," ujarnya seperti dikutip christiantoday.com.
T.D Jakes mengatakan bahwa ia sudah menyukai dirinya sendiri, jauh sebelum ia terkenal seperti sekarang. "Jadi saya benar-benar tidak membutuhkan semua itu (popularitas, red), dan saya agak menghindar dari itu. Saya tidak suka pergi ke kerumunan dan disapa oleh banyak orang serta membubuhkan tanda tangan kepada mereka. Memang saya bisa mengatasi itu, tapi saya (sungguh) tidak memerlukannya,” lanjutnya.
Pendiri dan Gembala Sidang The Potter’s House tersebut bahkan menjamin bahwa khotbah-khotbah yang ia sampaikan tidak pernah berubah kualitasnya, baik saat gereja masih dengan jemaat 50 orang atau bahkan di saat sudah mencapai puluhan ribu orang seperti sekarang.
"Saya bisa menunjukkan rekaman khotbah saya dulu dan rekaman khotbah saya sekarang, bahwa pesannya masih sama," tuturnya.
Sejujurnya lagi, tandas T.D Jakes, ia merupakan orang yang simpel, yang tinggal di dalam lingkungan yang simpel, menyukai makanan yang simpel, dan melakukan sesuatu yang simpel pula. “Itulah kehidupan saya,” pungkasnya.
Baca juga:
T.D Jakes : Wanita, Percayalah Pada Tuhan dan Diri Sendiri
Dokumentasi Kopdar Forum JC 3 Mei 2014
Album Bapa Selidiki Hatiku Stefano Sanjaya, Bukan Asal Jadi!
Ketika Anak Memutuskan Ingin Menikah Muda
Sumber : christiantoday.com / budhianto marpaung